Pengertian Nilai Oktan Pada Materi Bakar Bensin
Definisi nilai oktan materi bakar bensin - mungkin masih banyak dari pembaca yang masih belum mengerti dengan apa itu nilai oktan yang ada pada sebuah materi bakar kendaraan, maka dari itu dalam peluang kali ini kami akan mengulas terkena apa yang dimaksud dengan nilai oktan dan keuntungannya pada mesin kendaraan.
Tingginya kompresi mesin ini juga sanggup secara otomatis aben adonan materi bakar dan oksigen yang terkompresi didalam ruang bakar tanpa harus dipantik dengan busi, dan bencana ini pun akan menyebabkan timbulnya knocking didalam ruang bakar yang kalau dibiarkan secara terus menerus sanggup menyebabkan mesin kendaraan beroda empat menjadi cepat rusak. Maka dari itulah bencana terbakarnya materi bakar secara impulsif ini harus sebaiknya dihindari untuk menjaga mesin kendaraan beroda empat tetap awet.
Penamaan oktan ini berasal dari nama unsur pembentuk bensin yaitu Oktana ( C8 ) dimana molekul ini mempunyai sifat yang sangat manis dalam hal kompresi. Oktana ini sanggup dikompres hingga volume paling kecil tanpa terjadi pembakaran secara spontan, hal ini tidak sama halnya dengan molekul Heptana yang sanggup dengan praktis terbakar walaupun ditekan dengan kompresi yang rendah.
Beberapa nilai / angka oktan untuk materi bakar
95 → Pertamax Plus
92 → Bensin standar di Taiwan[1]
91 → Pertamax[2]
91 → Bensin standar di Eropa, Pertamax
88 → Bensin tanpa timbal Premium
87 → Bensin standar di Amerika Serikat
Namun resiko dari penambahan timbal pada materi bakar bensin ini sangatlah membahayakan, lapisan timbal sisa dari proses pembakaran mesin akan naik dan membentuk lapisan di atmosfir bumi yang tentu saja akan membahayakan makhluk hidup yang tinggal di bumi. Dibeberapa negara maju penerapan timbal sebagai zat aditif pada materi bakar bensin sudah dilarang.
Selain timbal ada beberapa zat aditif lain yang digunakan untuk meningkatkan bilangan oktan pada materi bakar bensin yaitu MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), materi ini biasanya dibentuk dari etanol. MTBE yang murni mempunyai nilai bilangan yang setara dengan bilangan oktan yang senilai 118. Dan selain MTBE ini sanggup digunakan untuk menaikkan nilai bilangan oktan juga bermanfaa untuk menambah oksigen didalam adonan pengkabutan di ruang bakar, dan terperinci dengan adanya dampak penambahan oksigen, sanggup meminimalkan proses pembakaran yang tidak tepat didalam prosesnya menyerupai terbentuknya gas CO ( karbon monoksida ).
Namun sehabis dilakukan penelitian dan pengkajian ternyata MTBE ini juga mempunyai dampak ancaman alasannya MTBE ini mempunyai sifat karsinogenik dan juga praktis sekali tergabung dengan air. Sehingga bila terjadi kebocoran materi bakar pada SPBU atau penampungan materi bakar bensin dan zat MTBE ini meresap kedalam tanah sanggup mencemari sumber air baik itu sumur ataupun fatwa air lainnya.
Dan salah satu zat aditif yang hingga ketika ini dimanfaatkan untuk meningkatkan bilangan oktan pada materi bakar bensin yaitu Etanol, zat ini mempunyai bilangan oktan sebesar 123 yang mana mempunyai keunggulan dibandingkan kedua zat yang sudah saya sebutkan diatas ( TEL dan MTBE ) alasannya selain ramah lingkungan, Bahan baku Etanol ini sangat melimpah dan sanggup dibentuk dari fermentasi tumbuhan. Karena fungsinya sangat penting pada sebuah materi bakar bensin, sanggup dipastikan kedepan harga dari Etanol ini juga sanggup setara dengan harga minyak bumi yang ketika ini stoknya semakin langka didunia.
Nah tinggi rendahnya nilai oktan yang mensugesti terjadinya proses pembakaran yang impulsif dan diberimbas pada kerusakan mesin, maka gunakan materi bakar bensin dengan nilai oktan yang dimasukankan. Semakin tinggi nilai oktan yang digunakan maka semakin rendah atau bahkan tidak terjadi pembakaran impulsif sehingga mesin kendaraan menjadi lebih awet.
Definisi nilai oktan materi bakar
Nilai oktan yaitu suatu bilangan yang menunjukkan seberapa tinggi tekanan yang nantinya akan didiberikan hingga pada alhasil materi bakar bensin ini akan terbakar secara spontan. Tekanan ini disebut juga dengan sebutan kompresi, jadi dalam proses pembakaran mesin, materi bakar dan juga oksigen akan disemprotkan kedalam ruang bakar, kemudian kemudian kedua adonan ini akan dikompresi atau dimampatkan ketika piston melaksanakan langkah kompresi, yang sesudahnya busi akan memersikkan bunga api sehingga terjadilah proses pembakaran.Tingginya kompresi mesin ini juga sanggup secara otomatis aben adonan materi bakar dan oksigen yang terkompresi didalam ruang bakar tanpa harus dipantik dengan busi, dan bencana ini pun akan menyebabkan timbulnya knocking didalam ruang bakar yang kalau dibiarkan secara terus menerus sanggup menyebabkan mesin kendaraan beroda empat menjadi cepat rusak. Maka dari itulah bencana terbakarnya materi bakar secara impulsif ini harus sebaiknya dihindari untuk menjaga mesin kendaraan beroda empat tetap awet.
Penamaan oktan ini berasal dari nama unsur pembentuk bensin yaitu Oktana ( C8 ) dimana molekul ini mempunyai sifat yang sangat manis dalam hal kompresi. Oktana ini sanggup dikompres hingga volume paling kecil tanpa terjadi pembakaran secara spontan, hal ini tidak sama halnya dengan molekul Heptana yang sanggup dengan praktis terbakar walaupun ditekan dengan kompresi yang rendah.
Beberapa nilai / angka oktan untuk materi bakar
95 → Pertamax Plus
92 → Bensin standar di Taiwan[1]
91 → Pertamax[2]
91 → Bensin standar di Eropa, Pertamax
88 → Bensin tanpa timbal Premium
87 → Bensin standar di Amerika Serikat
Teknik menaikkan nilai oktan materi bakar
Nilai atau angka oktan ini sanggup dinaikkan lagi dengan jalan mempersembahkan penambahan zat aditif pada materi bakar bensin. Seperti melaksanakan penambahan zat tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) sehingga pada sebuah materi bakar bensin yang mempunyai nilai oktan rendah dan berharga murah, sanggup digunakan dengan kondusif untuk mesin kendaraan. Untuk mengubah timbal padat menjadi bentuk gas pada bensin yang didalamnya mengandung TEL, maka diperlukan zat etilen bromida (C2H5Br).Namun resiko dari penambahan timbal pada materi bakar bensin ini sangatlah membahayakan, lapisan timbal sisa dari proses pembakaran mesin akan naik dan membentuk lapisan di atmosfir bumi yang tentu saja akan membahayakan makhluk hidup yang tinggal di bumi. Dibeberapa negara maju penerapan timbal sebagai zat aditif pada materi bakar bensin sudah dilarang.
Selain timbal ada beberapa zat aditif lain yang digunakan untuk meningkatkan bilangan oktan pada materi bakar bensin yaitu MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), materi ini biasanya dibentuk dari etanol. MTBE yang murni mempunyai nilai bilangan yang setara dengan bilangan oktan yang senilai 118. Dan selain MTBE ini sanggup digunakan untuk menaikkan nilai bilangan oktan juga bermanfaa untuk menambah oksigen didalam adonan pengkabutan di ruang bakar, dan terperinci dengan adanya dampak penambahan oksigen, sanggup meminimalkan proses pembakaran yang tidak tepat didalam prosesnya menyerupai terbentuknya gas CO ( karbon monoksida ).
Namun sehabis dilakukan penelitian dan pengkajian ternyata MTBE ini juga mempunyai dampak ancaman alasannya MTBE ini mempunyai sifat karsinogenik dan juga praktis sekali tergabung dengan air. Sehingga bila terjadi kebocoran materi bakar pada SPBU atau penampungan materi bakar bensin dan zat MTBE ini meresap kedalam tanah sanggup mencemari sumber air baik itu sumur ataupun fatwa air lainnya.
Dan salah satu zat aditif yang hingga ketika ini dimanfaatkan untuk meningkatkan bilangan oktan pada materi bakar bensin yaitu Etanol, zat ini mempunyai bilangan oktan sebesar 123 yang mana mempunyai keunggulan dibandingkan kedua zat yang sudah saya sebutkan diatas ( TEL dan MTBE ) alasannya selain ramah lingkungan, Bahan baku Etanol ini sangat melimpah dan sanggup dibentuk dari fermentasi tumbuhan. Karena fungsinya sangat penting pada sebuah materi bakar bensin, sanggup dipastikan kedepan harga dari Etanol ini juga sanggup setara dengan harga minyak bumi yang ketika ini stoknya semakin langka didunia.
Nah tinggi rendahnya nilai oktan yang mensugesti terjadinya proses pembakaran yang impulsif dan diberimbas pada kerusakan mesin, maka gunakan materi bakar bensin dengan nilai oktan yang dimasukankan. Semakin tinggi nilai oktan yang digunakan maka semakin rendah atau bahkan tidak terjadi pembakaran impulsif sehingga mesin kendaraan menjadi lebih awet.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Nilai Oktan Pada Materi Bakar Bensin"
Posting Komentar